Deputi Gubernur: Pembiayaan Islam di Indonesia akan berkembang sebesar 10% -12% pada 2024
Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mempertahankan pertumbuhan positif pada 2023.
Pembiayaan Islam yang disalurkan oleh bank syariah di Indonesia diperkirakan akan tumbuh antara 10% hingga 12% pada 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kata seorang pejabat bank sentral.
Berbicara pada peluncuran Indonesia Sharia Economic and Financial Review (KEKSI) 2023, deputi gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung membagikan bahwa ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mempertahankan pertumbuhan positif pada 2023. Sektor kunci termasuk Halal Value Chain (HVC), yang mencatat pertumbuhan sebesar 3,93%.
Sektor HVC utama mendukung hampir 23% dari ekonomi nasional, tambah deputi gubernur tersebut.
Hal ini memungkinkan Indonesia untuk masuk ke dalam tiga besar peringkat State of the Global Islamic Economy (SGIE).
Deputi Gubernur Juda Agung juga mengulangi komitmen Bank Indonesia terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, dengan salah satu program yang bertujuan untuk memperkuat pembiayaan komersial dan keuangan Islam.
ALSO READ: New loans in Indonesia to moderate in Q1: survey
BI juga berencana untuk memperdalam pasar uang syariah melalui instrumen Bank Indonesia Sukuk (SukBI) dan Bank Indonesia Forex Sukuk (SUVBI).
KEKSI 2023 menjelaskan tonggak-tonggak pembangunan dan strategi untuk ekonomi dan keuangan syariah pada 2023, serta prospek dan arah kebijakan pembangunan untuk 2024, demikian pernyataan bank sentral Indonesia dalam rilis pers.
Peluncuran KEKSI 2023 bersamaan dengan National Seminar on the Sharia Economic and Financial Outlook (ShEFO) 2024, di mana para pemimpin membahas tantangan dan peluang di sektor keuangan Islam dan sektor prioritas ekonomi dan keuangan syariah untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan pemulihan nasional.
Pemimpin dan perwakilan dari PT. Bank Syariah Indonesia (BSI), Asosiasi FinTech Syariah Indonesia (AFSI), Indonesian Economist Association (ISEI), National Islamic Economy and Finance Committee (KNEKS), Indonesia Muslim Entrepreneur Community (KPMI), Indonesia Fashion Chamber (IFC), dan Indonesia Muslim Friendly Tourism Association(PPHI) juga berpartisipasi dalam seminar tersebut sebagai pembicara.