Lembaga keuangan Singapura mewaspadai risiko yang timbul dari Rusia
Lembaga keuangan lokal (LK) dilaporkan mengambil tindakan yang tepat untuk mengelola risiko, kata MAS.
Industri keuangan Singapura mewaspadai setiap risiko yang timbul atas sanksi yang dikenakan kepada Rusia karena invasinya ke Ukraina.
Monetary Authority of Singapore (MAS), regulator keuangan lokal, mengatakan bahwa lembaga keuangan lokal menyadari adanya risiko yang meningkat, dan kemudian mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola risiko hukum, reputasi, dan operasional yang timbul dari sanksi yang dikenakan dari berbagai yurisdiksi.
“MAS telah mengirimkan surat edaran ke semua LK di Singapura, mengingatkan mereka untuk mengelola risiko apa pun yang terkait dengan situasi di Ukraina dan sanksi yang dijatuhkan oleh yurisdiksi utama,” kata juru bicara MAS kepada Asian Banking & Finance.
“LK juga harus terus waspada terhadap transaksi atau aliran dana yang mencurigakan, dan meningkatkan uji tuntas kepada pelanggan dalam situasi berisiko tinggi,” tambah juru bicara itu.
Menurut komentar terpisah dari Moody's dan Natixis, LK dan emiten Asia umumnya tidak terlalu terbuka dengan Rusia atau Ukraina, meskipun demikian, bank lokal di Singapura mengambil langkah-langkah untuk mengekang risiko yang mungkin timbul dari koneksi ke pasar yang terpengaruh.
United Overseas Bank (UOB), salah satu bank terbesar di Singapura, mengatakan kepada Asian Banking & Finance bahwa mereka tidak memiliki eksposur langsung ke bank-bank Rusia, tetapi telah memberi tahu klien tentang kemungkinan eksposur risiko.
“Kami sebelumnya telah menyarankan beberapa klien kami untuk mengelola risiko atas adanya arus perdagangan yang terpengaruh oleh sanksi potensial,” kata UOB dalam korespondensi email.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs webnya, UOB menyatakan bahwa mereka akan mematuhi setiap sanksi yang diberikan oleh Singapura atau entitas terkait dalam yurisdiksi tempat bank beroperasi.