, Singapore
242 views

Lembaga keuangan Singapura mewaspadai risiko yang timbul dari Rusia

Lembaga keuangan lokal (LK) dilaporkan mengambil tindakan yang tepat untuk mengelola risiko, kata MAS.

Industri keuangan Singapura mewaspadai setiap risiko yang timbul atas sanksi yang dikenakan kepada Rusia karena invasinya ke Ukraina.

Monetary Authority of Singapore (MAS), regulator keuangan lokal, mengatakan bahwa lembaga keuangan lokal menyadari adanya risiko yang meningkat, dan kemudian mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola risiko hukum, reputasi, dan operasional yang timbul dari sanksi yang dikenakan dari berbagai yurisdiksi.

“MAS telah mengirimkan surat edaran ke semua LK di Singapura, mengingatkan mereka untuk mengelola risiko apa pun yang terkait dengan situasi di Ukraina dan sanksi yang dijatuhkan oleh yurisdiksi utama,” kata juru bicara MAS kepada Asian Banking & Finance.

“LK juga harus terus waspada terhadap transaksi atau aliran dana yang mencurigakan, dan meningkatkan uji tuntas kepada pelanggan dalam situasi berisiko tinggi,” tambah juru bicara itu.

Menurut komentar terpisah dari Moody's dan Natixis, LK dan emiten Asia umumnya tidak terlalu terbuka dengan Rusia atau Ukraina, meskipun demikian, bank lokal di Singapura mengambil langkah-langkah untuk mengekang risiko yang mungkin timbul dari koneksi ke pasar yang terpengaruh.

United Overseas Bank (UOB), salah satu bank terbesar di Singapura, mengatakan kepada Asian Banking & Finance bahwa mereka tidak memiliki eksposur langsung ke bank-bank Rusia, tetapi telah memberi tahu klien tentang kemungkinan eksposur risiko.

“Kami sebelumnya telah menyarankan beberapa klien kami untuk mengelola risiko atas adanya arus perdagangan yang terpengaruh oleh sanksi potensial,” kata UOB dalam korespondensi email.

Dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs webnya, UOB menyatakan bahwa mereka akan mematuhi setiap sanksi yang diberikan oleh Singapura atau entitas terkait dalam yurisdiksi tempat bank beroperasi.

Follow the links for more news on

[Bahasa] Greenwashing in banking: real concern or overblown issue?

Reputational risks abound for those who drag their feet about sustainability or engage in greenwashing.

[Bahasa] Testing HDFC Bank names new chief of internal vigilance

Sachin Suryakant Rane was a senior police inspector before joining the bank.

[INDONESIA]Testing Article schedule

The text to display in the title bar of a visitor's web browser when they view this page.

Para CEO bank digital Filipina menonjolkan pemasaran, pola pikir, kemitraan untuk mendisrupsi perbankan

Mereka memanfaatkan model pembayaran lama dan kemitraan untuk memperluas operasi.

Bank sentral: Filipina berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan pembayaran digital

Hampir 4 dari 10 warga Filipina kini memiliki rekening uang elektronik, kata Wakil Gubernur Tangonan.

Bank Rakyat Indonesia menerbitkan obligasi ramah lingkungan baru senilai IDR6t

Hal ini sejalan dengan komitmen BRI terhadap keuangan berkelanjutan.

Eksekutif: BPI berencana mengalihkan peran agen cabang dari transaksi menjadi penasihat

Presiden dan CEO TG Limcaoco mengatakan bahwa BPI ingin agen cabang mereka menghabiskan 70% waktunya untuk memberikan nasihat kepada klien.

Mengapa bank di masa depan sebenarnya bukan bank

Toh Su Mei dari ANEXT Bank mengungkapkan bagaimana mereka menata ulang perbankan untuk usaha kecil dan menengah.

Analis: Bagaimana disrupsi teknologi dan inovasi branding membentuk masa depan keuangan

Sesi siang ABF Summit 2023 menyaksikan para analis dan bankir mengeksplorasi mengapa teknologi dan pemasaran penting bagi lembaga keuangan.