, Indonesia
829 views

DANA menjembatani kesenjangan finansial di Indonesia

Dompet digital DANA memberdayakan para unbanked dan underbanked di Indonesia dan kini  mencatat jumlah pengguna sebanyak 135 juta.

Sebagai negara kepulauan seperti Indonesia, proses menerima dan mengirimkan uang bisa memakan waktu lama dan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, mengutip Bank Dunia, Indonesia termasuk sebagai negara dengan jumlah penduduk unbanked  terbesar keempat di dunia, dan 95 juta orang underbanked. Kondisi tersebut menjadi potensi bagi DANA untuk menawarkan solusi pembayaran baru melalui dompet digital.

DANA telah mendapat izin operasional dari Bank Indonesia sebagai uang elektronik, dompet elektronik, Layanan Keuangan Digital (LKD), dan transfer dana. “Kami ingin menjadi jembatan menuju inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia melalui inovasi layanan dan fitur terbaru. Fokus kami dalam menyediakan jasa pembayaran dan layanan keuangan pada masyarakat underbanked dan unbanked, telah berbuah baik ditunjukkan dengan adanya tingkat adopsi pembayaran digital yang angkanya terus meningkat,” kata CEO & Co-founder DANA Vincent Iswara kepada Asian Banking & Finance.

Melalui DANA, pengguna bisa melakukan pembayaran ke merchant terkait, mengirim dan menerima uang, membayar tagihan termasuk tagihan listrik, air, mobile phone, internet dan tv kabel, layanan kesehatan, hingga menarik saldo dan berinvestasi. DANA bahkan menyediakan fitur eMas yang bisa digunakan pengguna untuk membeli emas mulai dari 0,01 gram dengan harga kurang dari Rp10.000 ($0,67), di mana hal itu membuka kesempatan untuk transaksi jual dan beli  emas yang aman. 

Pengguna cukup mengunduh aplikasi layanan fintech tersebut dan memasukkan nomor ponsel aktif mereka. Pengguna juga hanya perlu memasukkan 6 digit PIN setiap kali ingin menggunakan DANA. Saat ini, DANA mencatat jumlah pengguna sekarang mencapai lebih dari 135 juta di seluruh Indonesia, hingga peningkatan rata-rata transaksi harian yang mencapai lebih dari 150 persen secara tahunan. 

Di tengah pertumbuhan volume penggunaan dan transaksinya, DANA memastikan untuk tidak mengabaikan aspek keamanan data nasabahnya.

3 prinsip plus keamanan

DANA memegang tiga prinsip dalam memberikan pengalaman transaksi terbaik bagi pengguna, yaitu terpercaya (trusted), ramah pengguna (friendly), dan mudah dijangkau (accessible). “Pada prinsip pertama yaitu terpercaya (trusted), kami terus berupaya membangun kepercayaan pengguna dengan memberikan teknologi keamanan yang terbaik” kata Vincent.

Untuk prinsip yang kedua DANA berkomitmen menjadi dompet digital yang ramah pengguna (friendly) lewat konsep ekosistem terbuka yang dimiliki, sehingga DANA bisa bekerja sama dengan mitra di berbagai skala. “ Prinsip yang ketiga adalah mudah dijangkau (accessible), DANA berupaya agar pengguna dapat mengirim dan menerima uang dengan mudah, kapan pun dan dimanapun,” katanya.

Dia menambahkan salah satu concern masyarakat adalah mengenai keamanan. Sebab, menurut Data Breach Investigation Report oleh Verizon, sektor keuangan merupakan salah satu industri yang kerap mengalami kebocoran data.

Untuk itu, DANA membekali aplikasinya dengan teknologi Risk Engine yang menggunakan data perangkat hingga karakteristik transaksi pengguna untuk memitigasi risiko. “Sedangkan untuk pengguna, DANA menerapkan kebijakan zero data sharing, penggunaan teknologi keamanan mulai dari PIN hingga teknologi verifikasi wajah yang dikembangkan sendiri yaitu DANA VIZ (Visual Identity Authorization) sedari awal pengguna mengunduh aplikasi,” katanya.

Perusahaan juga menerapkan   DANA Protection yang bisa menjamin pengembalian uang pengguna apabila terjadi kehilangan saldo yang disebabkan oleh penyalahgunaan akun “di luar kendali pengguna”

Prospek yang cerah

Menurut Vincent. dompet digital punya prospek yang cerah di Indonesia. Hal ini tercermin dalam peningkatan nilai transaksi Uang Elektronik pada Februari 2023 tumbuh tinggi 31,14% (yoy) sehingga mencapai Rp35,7 triliun ($2,39 miliar) berdasarkan data Bank Indonesia.

Pertumbuhan positif juga dirasakan DANA. Layanan dompet digital ini tumbuh organik dengan meluas digunakan tidak hanya oleh pengguna di top tier city, tetapi meluas ke berbagai daerah di Indonesia. “Pada 2022, DANA sudah hadir di lebih dari 50% kota di luar top 20 cities Indonesia dengan penetrasi yang sangat pesat di daerah rural,” katanya.

Rata-rata transaksi harian DANA pada Desember 2022 terdapat pertumbuhan hingga 2.5 kali lipat atau naik 150% dibanding Desember 2021. “Melalui inisiatif program, teknologi serta kolaborasi dengan regulator Bank Indonesia, DANA berkomitmen untuk terus memberikan perlindungan, kenyamanan, dan pengalaman terbaik bagi kebutuhan keuangan dan gaya hidup sehari-hari  pengguna,” katanya.

 

$1 = IDR14,925

1 IDR = 0.000067

[Bahasa] Greenwashing in banking: real concern or overblown issue?

Reputational risks abound for those who drag their feet about sustainability or engage in greenwashing.

[Bahasa] Testing HDFC Bank names new chief of internal vigilance

Sachin Suryakant Rane was a senior police inspector before joining the bank.

[INDONESIA]Testing Article schedule

The text to display in the title bar of a visitor's web browser when they view this page.

Para CEO bank digital Filipina menonjolkan pemasaran, pola pikir, kemitraan untuk mendisrupsi perbankan

Mereka memanfaatkan model pembayaran lama dan kemitraan untuk memperluas operasi.

Bank sentral: Filipina berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan pembayaran digital

Hampir 4 dari 10 warga Filipina kini memiliki rekening uang elektronik, kata Wakil Gubernur Tangonan.

Bank Rakyat Indonesia menerbitkan obligasi ramah lingkungan baru senilai IDR6t

Hal ini sejalan dengan komitmen BRI terhadap keuangan berkelanjutan.

Eksekutif: BPI berencana mengalihkan peran agen cabang dari transaksi menjadi penasihat

Presiden dan CEO TG Limcaoco mengatakan bahwa BPI ingin agen cabang mereka menghabiskan 70% waktunya untuk memberikan nasihat kepada klien.

Mengapa bank di masa depan sebenarnya bukan bank

Toh Su Mei dari ANEXT Bank mengungkapkan bagaimana mereka menata ulang perbankan untuk usaha kecil dan menengah.

Analis: Bagaimana disrupsi teknologi dan inovasi branding membentuk masa depan keuangan

Sesi siang ABF Summit 2023 menyaksikan para analis dan bankir mengeksplorasi mengapa teknologi dan pemasaran penting bagi lembaga keuangan.