Why Chinese banks resorted to using substandard collateral

Lack of regulatory enforcement is one reason.

According to Natixis, there are a number of reasons why Chinese banks have stepped up the use of sub-standard collateral for their interbank transactions. One is greed, combined with the lack of regulatory enforcement. For example, investment receivables offer a higher yield but are certainly not AAA rated as standard collateral is meant to be.

Here's more from Natixis:

The other reason is that the two major pool of standard (AAA rated) collateral are treasury bonds and financial bonds issued by policy banks. Neither of the two has expanded issuance quickly enough to catch up with the growth of China’s interbank market. As a consequence, the search for other sources of collateraland uncollateralized financing was hard to avoid.

In addition, China Securities Depository and Clearing Corporation (CSDC) has imposed a minimum rating of the acceptable collateral from 7th April in the exchange-traded part of the money market. Although the regulator has tried to smoothed out the transition to tougher collateral rules (by exempting roll-over related transactions), it has a clear signaling effect for the interbank market as a whole.
 

Pembekuan pendanaan menghantam penyedia layanan BNPL

Investor semakin sedikit mengalirkan dana ke penyedia layanan BNPL yang sudah menghadapi keuntungan margin yang tipis.

HSBC: Aliansi bank-fintech merupakan win-win

Pemberi pinjaman dapat belajar dari teknologi disruptif sambil membantu mereka mematuhi regulasi.

Tokenisasi aset perdagangan untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan

Teknologi blockchain dapat mendesentralisasikan operasi keuangan dan mempermudah akses kredit.

BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

Mengapa UNOBank mendorong embedded finance tumbuh di Filipina

Bagi UNOBank, banking interface terpadu adalah strategi pertumbuhan sekaligus upaya inklusi keuangan.

OCBC mencoba mengurangi kesenjangan manfaat bagi agen properti di Singapura

Produk terbarunya menawarkan manfaat finansial di bidang perbankan, asuransi, dan perdagangan.

Upaya Malaysia menjadi anggota BRICS untuk mendorong perombakan sistem perbankan

Namun, tantangan muncul ketika menjauh dari ketergantungan pada AS dan SWIFT.

Platform pembayaran PingPong memperoleh lisensi PJP di Indonesia

PingPong mengincar ekspansi ke pasar ekspor senilai $320 miliar di negara tersebut.

Merger dan penutupan mengancam 3.800 bank di area pedesaan Cina

Sekitar 70 bank di area tersebut telah merger sejak 2023.