, Indonesia

Standard & Poor's lauds Indonesian banking system's impressive development

Bank failures have been very low.

Standard & Poor's Rating Services has noted that the industry risk trend for Indonesia's banking sector is positive, reflecting an improving institutional framework.

According to a release from Standard & Poor's Rating Services, bank regulation and supervision have improved since the late 1990s when Indonesia faced a banking system crisis.

Fundamentals of the banking system have improved and incidences of bank failures have been very low over the past few years.

The report noted that it believes a track record of effective, proactive, and timely regulatory action to prevent build-up of systemic risks, following a transition of regulatory responsibilities to Financial Services Authority of Indonesia from Bank Indonesia in 2013, would signal a strengthened regulatory framework and lower industry risk.

Here's more from Standard & Poor's Rating Services:

Standard & Poor's Ratings Services today published its "Banking Industry Country Risk Assessment: Indonesia"

We classify the banking sector of Indonesia (BB+/Stable/B; axBBB+/axA-2) in group '7' under our Banking Industry Country Risk Assessment (BICRA) criteria. Other countries in the group include the Philippines, Russia, Bulgaria, Jordan, Morocco, and El Salvador.

Our bank criteria use our BICRA economic risk and industry risk scores to determine a bank's anchor, the starting point in assigning an issuer credit rating. The anchor for banks operating only in Indonesia is 'bb'.

Indonesia's economic risk trend is stable. We expect Indonesia's economic growth to be moderately strong with GDP of 5%-6% for the next several years. We do not expect the government to significantly deviate from a conservative fiscal policy and free market economics. We see a small risk of increased credit losses due to an external shock and a correction in property prices following the rapid growth in commercial real estate prices in recent years.

Pembekuan pendanaan menghantam penyedia layanan BNPL

Investor semakin sedikit mengalirkan dana ke penyedia layanan BNPL yang sudah menghadapi keuntungan margin yang tipis.

HSBC: Aliansi bank-fintech merupakan win-win

Pemberi pinjaman dapat belajar dari teknologi disruptif sambil membantu mereka mematuhi regulasi.

Tokenisasi aset perdagangan untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan

Teknologi blockchain dapat mendesentralisasikan operasi keuangan dan mempermudah akses kredit.

BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

Mengapa UNOBank mendorong embedded finance tumbuh di Filipina

Bagi UNOBank, banking interface terpadu adalah strategi pertumbuhan sekaligus upaya inklusi keuangan.

OCBC mencoba mengurangi kesenjangan manfaat bagi agen properti di Singapura

Produk terbarunya menawarkan manfaat finansial di bidang perbankan, asuransi, dan perdagangan.

Upaya Malaysia menjadi anggota BRICS untuk mendorong perombakan sistem perbankan

Namun, tantangan muncul ketika menjauh dari ketergantungan pada AS dan SWIFT.

Platform pembayaran PingPong memperoleh lisensi PJP di Indonesia

PingPong mengincar ekspansi ke pasar ekspor senilai $320 miliar di negara tersebut.

Merger dan penutupan mengancam 3.800 bank di area pedesaan Cina

Sekitar 70 bank di area tersebut telah merger sejak 2023.