Indonesia sets foreign ownership cap in local banks

Indonesia is limiting single ownership of domestic financial institutions to 40% under new rules but with certain exceptions.

Bank Indonesia, the banking regulator, said financial institutions can hold up to 40% of local banks. Non-financial institutions can hold up to 30% and individuals, 20%. The limits do not apply to state-owned banks, however.

Approval from BI is required in all cases. Owners will still need to have 20% listed after five years. Foreign entities were previously allowed ownership of up to 99%.

To own more than 40% of a local bank, the owning bank must obtain BI approval; must be publicly-listed and fulfill minimum capital obligations according to its risk profile.

The owning bank must also have more than 6% of tier-1 capital and be committed to holding the purchased bank for a certain amount of time, according to a regulation signed July 13.

The foreign bank must obtain a recommendation from its local financial institution authority. Following the implementation of the regulation, the purchased bank will need to sell off at least 20% of its shares to the public within five years of the acquisition.

Under the new rule, existing majority owners failing to meet BI's top standards for financial health will have to reduce their stakes to comply with the limit by January 2019.

Bankers said the regulator had balanced the need for financial health in the sector and a demand by nationalist politicians to limit foreign ownership against the industry's concerns that a lack of exemptions would stop future investment.

The new rules are likely to benefit Singapore's DBS, which embarked on the biggest ever takeover of an Indonesian company three months ago by making a bid to buy Bank Danamon.

Pembekuan pendanaan menghantam penyedia layanan BNPL

Investor semakin sedikit mengalirkan dana ke penyedia layanan BNPL yang sudah menghadapi keuntungan margin yang tipis.

HSBC: Aliansi bank-fintech merupakan win-win

Pemberi pinjaman dapat belajar dari teknologi disruptif sambil membantu mereka mematuhi regulasi.

Tokenisasi aset perdagangan untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan

Teknologi blockchain dapat mendesentralisasikan operasi keuangan dan mempermudah akses kredit.

BCA menjalankan komitmen terhadap keuangan berkelanjutan

Bank asal Indonesia ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan tata kelola dalam keputusan pemberian pinjaman.

Mengapa UNOBank mendorong embedded finance tumbuh di Filipina

Bagi UNOBank, banking interface terpadu adalah strategi pertumbuhan sekaligus upaya inklusi keuangan.

OCBC mencoba mengurangi kesenjangan manfaat bagi agen properti di Singapura

Produk terbarunya menawarkan manfaat finansial di bidang perbankan, asuransi, dan perdagangan.

Upaya Malaysia menjadi anggota BRICS untuk mendorong perombakan sistem perbankan

Namun, tantangan muncul ketika menjauh dari ketergantungan pada AS dan SWIFT.

Platform pembayaran PingPong memperoleh lisensi PJP di Indonesia

PingPong mengincar ekspansi ke pasar ekspor senilai $320 miliar di negara tersebut.

Merger dan penutupan mengancam 3.800 bank di area pedesaan Cina

Sekitar 70 bank di area tersebut telah merger sejak 2023.